Lala sedang sibuk dengan bahan-bahan presentasinya. Kertas berhamburan di mana-mana, karena ia sibuk mencari pulpennya yang entah kemana. Lala memang merasa jengkel kalau sudah kehilangan pulpen, benda kesayangannya. Tiba-tiba terlintas begitu saja di otaknya, satu nama, nama seorang temannya saat masih kuliah S1. Fala, begitu temannya akrab disapa. Dan jika sudah mengingat nama itu, seribu tanya tanpa jawaban menyeruak dari otaknya. Bagaikan ekspresi anak kecil yang bertanya-tanya saat melihat kejadian baru, apa, mengapa, bagaimana, ini semua bisa terjadi. Lala membuka emainya dan mulai menulis. Di alamat penerima, ia menuliskan alamat email Fala. *** Hai temanku, apa kabar kamu. Baik-baik saja kan? Ya aku tau kabarmu baik-baik saja, karena aku masih bisa melihatmu. Aku ingin bercerita padamu, tetapi aku tidak bisa menjelaskannya secara langsung, itulah sebabnya ku tuliskan semuanya di sini. Masih sangat ku ingat, hari-hari di 3 atau 2 semester yang lalu. Ki...
Stories from my tiny world