Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Zaki dan Fazar

Mungkin kalimat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, “ dengarkan apa yang disampaikan orang lain, bukan siapa yang menyampaikan ”. Bagiku, kutipan (yang entah dari siapa) ini ada benarnya.  Atas izin Allah, aku dengan sangat beruntungnya bisa dipertemukan dengan asisten yang rada alay (maaf. ahahaa) tapi ternyata sangat menginspirasi. *** Suatu sore yang dingin, aku dan zaki berjalan beriringan, mengarah ke lobby untuk menuju pintu keluar rumah sakit. Aku: jadi ikut SBMPTN tahun ini, zak? Zaki: jadi, bu.. Doain aja. Aku: semoga sukses ya, zak. Mau ngambil jurusan apa? Zaki: mau pertanian, bu. Hehe. Aku: wahh, jurusan papah aku, zak… kenapa? Zaki: karena aku pernah makan beras program raskin, bu… dan itu gak enak. Makanya aku pengen kuliah di jurusan pertanian, biar nanti bisa mengembangkan beras yang enak, tapi dengan harga yang terjangkau. Ahh, zaki membuat hati saya meneteskan air mata haru. *** Kemaren siang Fazar tiba-tiba duduk di sampin

#WeeklyQuestion - 2

Here’s my 2 nd weekly question from Ka Reny: “ What was meaningful story that happened lately in your life? ” Many things happened lately, especially in hospital where I’m working. But now I’ll answer that question by telling a part of my story in fighting for master’s degree. As you knew before, I had registered for Tes Potensi Akademik in Institut Teknologi Bandung at May 28, 2016. I chosen ITB because it’s easily reachable from my home, so I didn’t need to exaggeratedly afraid of coming late as when I took my test in Telkom University. I didn’t want that unexpected experience happened anymore. Two days before the day of the test, I checked ITB’s website to see where my class would be. How surprised I was! The test would be held in ITB Jantinangor, not in Bandung. ITB Jatingangor is further than Telkom University. I was so confused how to get there before 7 AM. I collected information of some alternative transportations included their price and schedule. Finally I m

#WeeklyQuestion - 1: What did book you ever read and why?

Hello my faithful reader, I’m back~ About 2 weeks ago I made an appointment with Ka Reny. We would make a weekly question for each other and answer it by writing a post in our blog. “what did the book you ever read? And why did you read that book?” Okay this is the first (very late) answer of my weekly question. When I heard that question, some title of books appeared in my brain. And the reason why I read that book is just an usual answer, it’s like, ‘ the book was recommended by my friend ’, ‘ I like the writer ’, ‘ I like the cover ’, ‘ Toko Buku Gramedia gave me big discount price ’, or ‘ I like the synopsis and I became curious ’. Finally, last week I found the answer. My answer is Al-Qur’an. Yes, the book I ever and always read repeatedly, from the beginning until the last page, (insya Allah) till the end of my life. I like The Writer and The Writer is My God. The only one book which doesn’t have invalidity. The book which begs its reader to read, think and do good

Mengingat Kematian

Kemarin sekitar jam 4 sore, ada seorang pasien yang dibawa ke IGD, tetapi pada akhirnya pasien meninggal dunia. Ruang jenazah dibuka, pertanda siap menyambut keranda jenazah yang sebentar lagi akan didorong keluar dari lift. Ketika bekerja di Rumah Sakit, pemandangan ini bukanlah pemandangan asing. Tetapi kali ini ada perasaan lain yang memenuhi sistem limbik di otak. Pada saat itu jam 4 sore, adzan ashar dikumadangkan 1 jam yang lalu. Entah kenapa hatiku terus bergumam sendiri, sambil melangkah pelan menjauh dari ruang jenazah. Apa jadinya jika ketika maut datang, lantas belum sempat sholat ashar, sedangkan Allah sudah memberikan sekitar 1 jam setelah adzan sebelum maut menjemput Kalau nanti ditanyakan mengapa belum sempat sholat, harus jawab apa… Everyone wants a happy ending, and me either Please guide me to get that happy ending, ya Allah Teringat akan sebuah hadits yang sudah sering nampak di timeline. Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Rasulullah SAW bersabda, “