Langsung ke konten utama

sekilas kisah cinta di bundaran buah

Lalala~~~

Udah lama kaga nulis blog yang tlah usang nan berdebu ini.

Minggu, 13 Jun '10
By the way, saya lagi di kampung halaman nih. Ceritanya lagi nikmatin pekan teduh, tapi bukan pekan teduh beneran sih. Soalnya laporan masih ribut aja. Ada yang minta saya segera balik ke banjarbaru, ada yang nanya-nanya cara ngitung tuh laporan, de el el. Pokoknya ribuuut.


Well, pokoknya tadi malam ketiduran jam 3 subuh karena laporan, bangun pagi karena laporan, ketawa bingung baca SMS aneh, tapi hepi juga karena SMS-an sama my dear (wkwk, smoga orangnya gak baca. Malu~~~~).

Well, sore harinya jalan bareng selingkuhan saya, Ida Yuserina. Dengan kerudung abu-abu dan motor serta helm pinjam sama mamah, saya pun bergegas menuju rumah Ida.

“kemana kita?” Tanyaku.
“ke cafĂ© tenda. Hmm,, tapi jalannya muter-muter dulu. Jangan langsung ke caften. Ckck, baru nyadar kerudung kita sama.” Jawab Miss Becek.

Dan berangkatlah kami, saya sebagai driver. Sesuai permintaan penumpang, saya bawa jalan yang muter-muter dulu. Lewatlah kami di sebuah bundaran yang saya pun gak tau apa nama bundarannya. Ah pusing-pusing, sebut saja bundaran itu adalah ‘bundaran buah’. Dengan kecepatan lumayan tinggi kami meluncur. Tiba-tiba sesosok cewek ingin menyebrangi jalan hampir saja menyentuh motorku. Tuh cewek terdiam ga jelas di tengah jalan dan mendadak sang kekasih menariknya menjauh dari motorku. Sang cowok menggenggam tangan ceweknya dan berkata, “jangan!!!”.

Spontan saya kaget dan mengerem mendadak, dalam hati teriak “haaa, hampir aja nabrak!!”. Terlewatilah peristiwa itu. Beberapa detik kemudian gugup yang mendera menghilang, lantas saya tertawa karena menyadari sesuatu. Itu pasangan ‘so sweet’ skali. Persis seperti sinetron-sinetron.

“haha, so sweet skali, tampak romantis!!” kata ida.
“iya yah, kaya adegan film-film lebay.” Kata sang driver.

Haha, posting ini sangat gak penting. Tapi yah daripada gak ada cerita.
tampaknya kedua orang itu mau melakukan foto bareng di bundaran buah.
wkwk

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat