Langsung ke konten utama

eyeliner oh eyeliner

dear my blog.
malam ini saya berasa galau tingkat dewa. Tugas kosmetika nyusun formulasi Eyeliner telah selesai dengan bantuan temen-temen sekelompok. namun kebetulan yang dipercaya untuk desain kemasan adalah saya.

gak pernah kebayang apa itu sediaan eyeliner. tadinya sambil mikir kalo itu sama aja kayak pensil buat nulis alis punya mama yang dulu suka diam-diam saya pake buat menggambar. sontak semua tertawa dan berkata, "itu eyebrow, rosy~ eyeliner itu yang buat kelopak mata."
saya terdiam. apa mungkin saya bisa desain untuk produk yang semakin sukar saya bayangkan. apa pula itu? bagaimana cara makenya? fungsinya apa coba?
sambil nonton pernikahan Prince William dan Kate, saya browsing tentang apa itu eyeliner dan bagaimana cara pakenya.

NOL BESAR. saya mumet gak ngerti masalah kosmetika kecantikan seperti ini.
sambil galau-galau berkomentar dalam hati.
"Kalau saya dikasih gaun cantik kayak Kate, bakalan secantik itu kah?
atau bakalan gak kelihatan karena kelelep kegedean
"
*plak!! segera sadar dan kembali ke masalah yang lebih penting untuk dipikirkan.

yaa, eyeliner. aku harus segera menyelesaikannya.
berpikir keras selama 2 jam dan akhirnya desain saya selesai.
walau msh belum mengerti eyelinernya itu apaan, tapi setidaknya saya mengerti apa aja yang harus tertera pada kemasan suatu produk. :D

dan saya tiba2 merindukan temen ngobrol. nyampe kost yang saya tau cuma sunyi~
nyari temen jalan atau cari makan aja susah. lagi pada sibuk semua. ya, semuanya sedang sibuk.
temen chatting atau sms aja kok susah ya? saya jadi sering ditolak dengan alasan sibuk. :(
sering kejadian di bulan ini, jadinya rada ga berani duluan lagi deh. maafin ane yg kayak hantu gentayangan sana sini~
wkwk

jadi, lagunya untuk malam ini:
you dont have to call anymore
i wont pick up the phone
this is the last straw
dont wanna hurt anymore

rosy,
Banjarbaru-29 April 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat