Langsung ke konten utama

Bensin Gratis = Rp. 42.000,00

Selasa Pagi
bangun pagi, hatiku senang.
ya, ini pertamakalinya aku ngikut semester pendek. Ada 2 Matakuliah baru yang ku ambil. Kimia Medisinal dan Alkes+PKRT (lupa singkatan dari apa).
Kunci motorku dikembalikan, dengan bensin terisi full.
alangkah senangnya.

Kostku terletak di depan Langgar dan di sebelah langgar ada Butik.
Nyampe di depan Butik, motornya mati. #deg
Dengan segenap tenaga dan doa yang diperkuat dengan sugesti positif, si motor nyala.
asiik, mulai menuju kampus. syalala~

Di depan gerbang, mati lagi.
Matinya lama~
kampusku masih jauh dari gerbang. Datanglah tukang ojek membantu.
20 menit kemudian, nyala. walau dengan terbatuk-batuk, nyampe juga di kampus.
kuliah, rapat, seperti biasa, tapi gak pake praktikum.

Keesokan harinya, rabu..
motor itu kembali mati di tempat yang sama, Gerbang Kampus!!
uh yeaah, si tukang ojek yang kemaren membantu menyalakan motor masih nongkrong di tempat yang sama. Seret sedikit motornya supaya rada jauh, tutup helm agar tidak dikenali.
*malu, tupai aja gak jatuh di lubang yang sama. masa aku mogok dua kali dan dua hari berturut-turut di tempat yang sama?

akhirnya nelpon dea, saya pun dijemput elem. Namun sebelumnya menyeret motor dahulu ke Fakultas Pertanian (numpang parkir dulu, jam masuk kuliah sudah mepet). Muka tebal. Ketahuan banget bukan mahasiswa Fak.Pertanian. Mana ada anak pertanian yang pake rok.

Singkat cerita, si motor dianterin ke bengkel oleh Mahdi dan Rendry.
aku dibonceng sama Karunita.
Kata si tukang bengkel, mogoknya karena bensinnya nyampur air.
"What??"____di balik kebahagiaan bensin gratis, harus ku keluarkan Rp. 42.000 untuk motorku sayang.
Dan pastinya, ini juga bukan kehendak si pengisi bensin, karena dia juga mana tau. menyedihkan, uang makan saya bulan ini kepotong.

mungkin emang kurang hoki kalo urusan dapat sesuatu gratis dari orang mah.
bukan hanya ini, dulu pernah dikasih makan gratis sama tetangga kost, eh pas ditinggalin bentar, dilalap kucing.
Hidup memang kejam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat