Prostaglandin, histamine dan serotonin digolongkan ke dalam
senyawa yang disebut autacoid. Substansi
ini utamanya dibentuk oleh jaringan tempat aksinya sehingga berfungsi sebagai
hormon lokal. Autacoid berbeda dari hormon yang bersirkulasi karena diproduksi
oleh kebanyakan jaringan daripada kelenjar endokrin tertentu.
Prostaglandin
Prostaglandin merupakan derivat asam lemak tidak jenuh yang
berefek pada jaringan tempat prostaglandin disintesis dannsecara cepat
dimetabolisme menjadi produk yang inaktif pada tempat aksi.
Efek terapi prostaglandin yaitu:
Peptic Ulcer:
misoprostol digunakan untuk menghambat
sekresi asam lambung dan meningkatkan resistensi mukosa terhadap luka pada pasien
dengan gastric ulcer karena menggunakan agen NSAID (nonsteroidal
anti-inflammatory agents) secara kronis. Obat golongan Proton-pump inhibitor
seperti omeprazole, dan antihistamine H2 juga menurunkan resiko gastric ulcer.
Kedua agen ini lebih dapat ditoleransi daripada misoprostol yang menginduksi
gangguan usus.
Histamin
Histamine adalah chemical messenger yang memediasi respon
selular secara luas, mencakup reaksi alergi dan inflamasi, sekresi asam
lambung, dan neurotransmisi pada otak. Histamine tidak memiliki kegunaan klinis
tetapi beberapa agen yang memilki aksi mengganggu histamine (antihistamin)
memiliki kegunaan terapi secara klinis.
Lokasi: histamine ditemukan sebagian pada jaringan, tetapi
terdistribusi secara tidak merata dengan jumlah yang besar ditemukan pada
paru-paru, kulit dan saluran cerna (sisi dimana bagian dalam tubuh bertemu
dengan bagian luar). Konsentrasi yang tinggi ditemukan pada sel mast atau basophil.
Histamine juga ditemukan sebagai komponen dari bisa dan pada sekresi dari
sengatan serangga.
Sintesis: Histamin adalah suatu amin yang dibentuk melalui
dekarboksilasi asam amino histidin oleh dekarboksilase histidin, suatu enzim
dalam sel di seluruh tubuh, mencakup neuron sistem saraf pusat, sel parietal
mukosa lambung, sel mast dan basophil. Pada sel mast, histamine disimpan dalam
granul sebagai kompleks tidak aktif yang terdiri dari histamine dananion
polisulfat, heparin bersama protein anionic. Jika histamintidak disimpan,
secara cepat akan diinaktifkan oleh enzim amin oksidase.
Pelepasan histamine: pelepasan histamine merupakan respon
utama terhadap stimuli, tetapi tidak jarang, histamine hanya 1 dari beberapa
mediator kimia yang dilepaskan. Stimuli tersebut meliputi destruksi sel yang
dihasilkan oleh dingin, toksin bakteri, sengatan lebah, atau trauma. Alergi dan
anafilaksis juga dapat mencetuskan pelepasan histamin.
Mekanisme Aksi
Pelepasan histamine sebagai respon berbagai stimuli memberikan
efek melalui ikatan terhadap satu atau lebih dari 4 jenis reseptor histamine,
yaitu reseptor H1, H2, H3 dan H4. Peran masing-masing reseptor yaitu:
Reseptor H1
Menghasilkan kontraksi otot polos dan meningkatkan
permeabilitas kapiler. Histamine membantu vasodilatasi dengan menyebabkan endothelium
vascular melepaskan nitrit oksida. Sinyal kimia berdifusi menuju otot polos vascular,
sehingga menstimulasi produksi guanosin monofosfat siklik, menyebabkan
vasodilatasi.
Reseptor H2
Memediasi sekresi asam lambung.
untuk lebih mudahnya digambarkan pda gambar berikut.
Troy, D.B., 2006, Remington, The Science and Practice of Pharmacy, 21st ed., Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins.
Komentar
Posting Komentar