Kemaren siang kosan ku dikunjungi oleh seorang gadis belia dari Gresik, sebut saja aanya Nabilah (nama samaran). Berhubung pagar kos selalu dikunci, dia heboh nelpon dan nge’line minta dibukain pagar. Karena aku lagi sholat, yang keluar ngebukain adalah wulan. Dia datang bersama pacarnya dari Purworejo, sebut saja Dipta (nama samaran). Dipta kemudian berkenalan dengan wulan dan ternyata mereka pernah kenal, tepatnya 1,2 tahun yang lalu (sayangnya bukan 12 tahun yang lalu kayak Cinta dan Rangga), tepatnya mereka teman sekelas. Nabilah masuk ke kamarku dan merubah keadaan. Kamarku yang biasanya hening menjadi berisik, kamarku yang biasanya dingin menjadi sedikit gerah. Mungkin karena keneradaannya menaikkan kadar karbondioksida di kamarku. Dia mengambil alih zona nyamanku, yep kasur. Tempatku berguling-guling nulis diary * lebay *, tempatku menangis dengan posisi tengkurap dan muka tertutup bantal * sinetron *. Nabil membolak-balik halaman demi halaman buku tebal yang ada ...
Stories from my tiny world