Langsung ke konten utama

Untuk Nabil

Posting kali ini ku persembahkan untuk salah satu sahabat terbaikku, Nabilah Nadhif.

Sedikit flashback ke awal perjumpaan kita. Kita ketemu pertama kali di Sekolah Farmasi ITB. Awalnya, ku pikir kamu adalah pacarnya Syahrul. Kemana-mana nempel berdua.

Aku lupa entah karna ada momen apa, kamu jadi sering nginap di kontrakanku. Aku berpikir, kamu adalah orang keren, karena bisa-bisanya langsung tidur pakai baju yang udah dipakai kemana-mana seharian. Bagiku itu hal sulit, aku takjub! Karena untuk bisa tidur dengan nyaman, aku harus mandi dan pakai baju rumahan. Bahkan ketika kontrakan kerusuhan karena tumpahnya galon, kamu tetap tidur (dengan baju yang belum diganti tentunya).

Waktu berlalu dan begitu banyak yang telah kita lewati bersama. Jatuh cinta, patah hati, kuliah, tugas, PKPA, ujian apoteker, ‘ngartis’ di UGM, dan banyak hal lainnya yang kalau dibukukan mungkin akan berjilid-jilid. 3 tahun berlalu, singkat tapi penuh makna.

Salah satu momen favoritku adalah ketika kita pulang PKPA, lewat fly over malam-malam sambil liat lampu. Yaa meski aku selalu sibuk dengan helm yang mau terbang, sambil teriak-teriak, “bil, jangan ngebuut!”. Dan kamu menertawakanku lewat spion. Harusnya kita rayakan malam ini dengan lewat fly over yah! Ahahaha.

Dan sekarang, teman mainku, kamu sudah menjadi seorang apoteker penanggung jawab kemoterapi. Impian yang dulu pernah kita perjuangkan bersama. Nekat berangkat dengan kereta api kelas ekonomi ke jogja demi belajar sediaan intravena, meski tengah simulasi UPP, dan kembali dengan kaki edema ala pasien yang kena efek samping amlodipine.

Semua yang kita lewati menjadi kenangan manis penuh perjuangan. Dan meski sekarang kita masih berada di masa sulit, insya Allah suatu hari nanti masa sulit ini juga akan menjadi sederet kenangan manis. Seperti yang kamu katakan malam ini, “kita sering sedih bareng, sering banget malah. Semoga kita juga bisa sukses bareng.” Aamiin.

------ from happy family, for you -----

Hbd, Nabil. Wish u all the best. Doa terbaik untukmu . Semoga hidup semakin bermanfaat dan berkah. Hilal jodoh segera tampak. Karir sukses. Akhirat sukset. Amin.” - Syahrul Fath Thoriq

Selamat milad, Nabil.. semoga panjang umur, sehat selalu.. semoga semakin berkah di usia sekarang.. aamiin.“ - Ghea Chalida Andita

Happy birth day, Nabilah Nadhif. Semoga sisa umurnya berkah. Semoga sukses di dunia sampai akhirat. Semoga bisa membanggakan kedua orang tua di dunia dan di akhirat. Aamiin.
Semoga lancar target bikin KTP Bandungnya dan semoga tetap ngartis di jalan yang benar. Wkwk” – Rosylianti


------ acknowledgement -----

Terima kasih sudah bersedia menjadi temanku. Menerima kurangnya aku, buruknya aku. I’m glad to be with you. Hope this can be ukhuwah until jannah. Aamiin.

Bandung, 25 Juli 2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat