Langsung ke konten utama

Saya 36 kg ??

setelah KHS dibagikan, sepertinya aku dan temanku rada aneh dan sibuk menggalau di dunia masing2. jadi berasa sepi. Tapi hari ini, kami kembali bersamaaa~~

Kamis, diawali dengan kuliah yang dilanjutkan dengan ngerjakan LPJ SB. Sore harinya, buka puasa bareng di Subur. Dan makasih banget buat Anita yang udah bawa Brownies Amanda buat kita. Sholat Magribnya di mesjid biru deket tempat buka puasa.

Malam menyelimuti kota, dan pergilah kami ke Pameran Banjarbaru.
Si Indah beli gantungan kunci SNSD.
Si Karun beli pin. Mau beli rok juga, tapi ternyata MAHAL.
Anita paling banyak beli makanan.
Elem bahagia, gak sengaja ketemu gebetan dan tiba2 hilang di tengah perjalanan.
Aku mau beli gelang tapi gede semua. Putusasa dan tidak jadi.
Ada tes kejiwaan juga.

Ada beberapa stan yang nyediain pelayanan periksa golongan darah. Si Karun nyeret2, tapi aku gak mau. *sampe sekarang gak tau golongan darahku apa

Jejeng~~
inilah stan yang bikin galau dan merusak kebahagiaanku malam ini.
RS.Ulin, mungkin karena aku di jurusan kesehatan jadi sangat tertarik masuk ke stan ini. Di deket pintu masuk disambut oleh tayangan OPERASI CAESAR.
Jeder! jadi ingat mata kuliah Patologi Klinik, "Salah satu alasan operasi sesar, jika si ibu memiliki tinggi di bawah 145 cm."
*Galau part 1. jujur saja, tinggiku gak nyampe 145 cm

Jalan2 dikit, eh ada timbangan.
di awali dengan Indah, di atas 50 kg. Dia syok dan bertekat DIET.
Next, Anita. Dia mah ideal, trus pasang muka bangga.
Karun dan Ridha segera kabur, katanya "kami sudah tau kok, cy. kami mau diet~"
Dan,, tibalah giliranku.
Dengan segenap zikir dan doa, berharap bisa naik.
"Apaa? Ocy cuma 36 kg?" Indah dan Anita yang membaca arah jarum histeris.
*Galau part 2. Biasanya 37 atau 38 kg. bahkan smester 3 pernah 39 kg.

Apa guna aku makan? Galau dan hancurlah harapan untuk lebih tinggi dan berisi.
Tujuan hidup menjadi tidak jelas, terbang bersama berat badan yang tidak tau hilang hingga kemana rimbanya.
Jadi gak semangat.
*lebay, gak sampe segitunya kali

next destination --> ICE CREAM.
hwaa, inilah yang saya suka. Rasa Cokelat dan strawbery di-mix jadi satu.

udah rada malem, pulang~
jarang2 jalan malem buat seneg2 kayak gini.
sesampainya di kost, langsung curhat gaya galau via telpon. tetang berat dan tinggi badan pastinya.
I love u so much, MAMA..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat