Langsung ke konten utama

But, I Can't Meet You

Lantas aku mengetik pesan, “hey, kita ini bakalan jauh
bukannya selama ini udah biasa jauh ya” jawabnya.
Juli, 2009

Ya, itu salah satu alasan kenapa aku akhirnya menerimanya sebagai pacar, meskipun bakalan jauh. Saat itu aku baru saja lulus SMA dan dia lulus SMK. Kami sudah diterima di universitas berbeda (beda kampus, beda pulau, beda waktu/jam). Biasanya kami ketemu pas liburan. Meskipun cuma muter-muter ngabisin bensin, gak tau kenapa ya senang aja. Asalkan ketemu.

Tetapi beda keadaannya sama liburan ini. Aku gak tau gimana caranya pulang supaya bisa ketemu, kecuali dengan cara bolos pelatihan. Tapi bolos pun ada aturan maksimalnya.
Setelah mikir-mikir, sepertinya masih bisa ketemu. Kan aku bisa nyusul ke bandara.
langsung ke Bandung atau Surabaya dulu?” - sent
Jawabnya, “Banjarmasin dulu~
Ku bales, “ya iya lah, bandara
*sok tau banget lah aku ini*

Lirik HP terus dengan harapan dia bales SMS, mau ke Surabaya dulu atau langsung ke Bandung. Karena kalau ke Surabaya dulu, dia pasti di Bandara sama ortunya. Gak mungkin dong aku tiba-tiba nongol.
Malam udah makin larut, mungkin dia udah tidur. Pertanyaan Surabaya-Bandung belum terjawab.

Dan paginya coba sms lagi. *ganggu banget yah si Rosy ini >_<*
Pesawatnya berangkat subuh, begitu nyampe di Banjarmasin langsung check in. Percuma juga nyusul ke bandara. Finally, terjawab sudah pertanyaan, “bakal bisa ketemu gak yah?”.
Padahal dalam hati teriak-teriak, “oh Tuhan, saya kangen banget.

Tapi gak apa-apa lah, yang penting liburan ini dia ngumpul sama keluarnya. Semoga masih dikasih umur dan kesempatan ketemu deh. Amin.

hope we can meet on the next holiday, honey
I miss you a lot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat