Hai bandung, selamat malam
Kau terasa dingin malam ini. Musim hujan menambah dingin
hawamu malam ini. Seperti biasa, jalananmu sedang basah ketika aku pulang
kerja. Tasku yang sudah penuh dengan kertas-kertas konseling membuatku enggan
membawa jaket, aku tak ingin talinya putus, dan aku tak ingin menambah beban
pada pundakku. Saat dingin mulai terasa menembus tulangku yang ukurannya tidak
seperti manusia normal, aku memeluk tas erat-erat. Lumayan, memberikan rasa
hangat di sekitar dada.
Setibanya di kamar, aku membersihkan diriku dan menunaikan
kewajiban sebagai umat muslim. Seperti yang selalu ku lakukan di setiap malam,
aku mulai mengerjakan tugas, dengan kertas berhamburan di kasur dan headset
terpasang di telinga. Memikirkan penyelesaian masalah pasienku sering kali
membuatku tenggelam dalam dunia ku sendiri, hingga lupa dan tersadar ketika
tengah malam sudah lewat.
Hari ini, 20 Mei 2014. Agak merasa sedih ketika melihat
kalender.
Sudah hampir akhir bulan, waktu kerjaku di rumah sakit itu
tinggal 3 hari lagi. Sudah hampir akhir bulan, seseorang yang ku jadikan tempat berbagi dan sepertinya menyayangiku
dengan tulus, akan pindah ke jogja untuk bekerja di sebuah perusahaan.
Ku akui, aku merasa sedih. Aku menyukai rumah sakit itu. Aku
menyukai tinggal di kota yang sama denganmu.
Komentar
Posting Komentar