Langsung ke konten utama

Bijaknya Asistenku

Seperti biasa, hari sabtu pasien membludak entah mengapa. Aku berangkat dengan angkot, 37 menit sebelum jam kerja. Dan disambut macet. Oh noo~
Supaya gak telat, aku memutuskan untuk turun dari angkot, jalan kaki dari gerbang tol ke rumah sakit. Pukpuk sepatu baru *cieee

Like i've predicted before, pasien rawat jalan membludak dan panggilan edukasi obat untuk pasien rawat inap juga menumpuk, membuatku ingin belajar jurus seribu bayangan kayak naruto.

Tiba-tiba ada masalah IT, invoice yang ga keprint otomatis, antrian yang gak bisa diklik, komputer mulai lemot (padah masalah ini jarang terjadi). Akibatnya ada antrian yang kelewat, dan aku pun diomeli. Senyum dan minta maaf sambil menyerahkan obat adalah jalan satu-satunya, karena dijelaskan masalahnya pun aku tetap diomeli :)


Sekitar usai sholat magrib, aku menemukan resep antibiotik anak yang underdose. Setelah dihitung, konfirmasiku diterima. Ah senangnya ^^

Ada kebahagiaan tersendiri ketika pasien dan dokter bilang makasih. Aku juga berterimakasih karena membantu mereka adalah salah satu faktor yang mendorongku untuk terus belajar (iyaa gitu kamu belajar, ci? hmmm).

Malam pun tiba, sesaat sebelum pulang, aku duduk di sebelah zaki. Aku cuma diam memainkan jari-jariku. Tiba-tiba zaki bilang, "semua orang itu gak sama, makanya berhubungan dengan banyak orang itu harus sabar."

Trus mikir, jadi yang asisten dia atau aku? Yang apoteker sebenarnya aku atau dia? Wkwkwk. Kamu benar, zak!

Zaki yang di tengah. Foto ini diambil diam-diam mumpung lagi sepi sejenak :p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa NaCl 3% & Nutrisi Parenteral merupakan High-Alert Medications?

Hello, rekan sejawat farmasis Indonesia~ Semoga selalu semangat untuk belajar ya! * mendoakan diri sendiri hahaha *. Di malam minggu yang tengah diguyur hujan ini, saya ingin berbagi ilmu terkait 2 jenis dari sekian banyak obat yang digolongkan sebagai High-alert medications (berdasarkan ISMP – Institute for Safe Medications Practice), yaitu NaCl 3 % dan Sediaan Nutrisi Parenteral (atau sering disebut TPN, padahal belum tentu sediaan tersebut benar-benar sebagai nutrisi parenteral ‘total’, karena bisa jadi hanya sebagai nutrisi parenteral ‘parsial’). Jadi, mengapa NaCl 3% & Sediaan Nutrisi Parenteral merupakan bagian dari High-Alert Medications? Let’s find the answer!  Infus NaCl 3%   NaCl 3% adalah 3 gram NaCl dalam 1 L WFI, yang artinya 1 L mengandung Natrium 513 mEq/L dan Klorida 513 mEq/L. NaCl 3% diberikan pada kondisi hiponatremia. Dikutip dari Applied Therapeutics 10th Ed – Koda Kimble , 1/3 dari defisit natrium diberikan pada 12 jam pertama dengan kecepatan &l

Bioavailabilitas

Hai sodara-sodaraa~ Saya apoteker baru yang masih menganggur. Blog saya terlalu sering diisi dengan curhat-curhat ga jelas. Saatnya jadi apoteker beneran >__< Berikut akan berbagi ilmu terkait bioavailabilitas obat. Bioavailabilitas Bioavailabilitas adalah fraksi obat yang diberikan dan obat yang mencapai sirkulasi sistemik. Bioavailabilitas dinyatakan sebagai fraksi obat yang masuk ke sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah secara kimia. Misalnya jika 100 mg obat diberikan melalui oral dan 70 mg dari obat diabsorbsi dalam bentuk tidak berubah, bioavailabilitasnya adalah 0,7 atau 70%. Penentuan Bioavailabilitas Bioavailabilitas ditentukan melalui perbandingan level obat dalam plasma setelah rute pemberian tertentu (misalnya oral) dengan level obat dalam plasma melalui injeksi IV dimana semua agen dapat secara cepat memasuki sirkulasi. Ketika obat diberikan melalui oral, kadang hanya sebagian jumlah obat yang ditemukan dalam plasma. Melalui plot konsentr

Obat yang Mempengaruhi Pembekuan Darah

Ketika terjadi pembekuan darah di pembuluh darah, maka aliran darah menuju jaringan tujuan akan terhambat. Hal ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau cilculatory crises . Sehingga pada pasien dengan risiko stroke dan serangan jantung kerap kali mendapatkan aspirin, klopidogrel atau dabigatran untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Kadang pasien bertanya, “ kan kemaren saya pakai aspirin, nah kenapa sekarang pakai warfarin? ” Ada juga keluarga pasien yang menolak penggunaan streptokinase karena harganya yang jutaan, sehingga pada akhirnya dokter memutuskan mengubah terapi menjadi enoxaparin. Lantas apa bedanya obat-obat tersebut? Karena katanya apoteker itu drugs expert (tapi gak berlaku untuk saya yang gak sengaja menjadi apoteker ini), mari kita review bersama. Antiplatelet Jika suatu atheroma (deposit lemak pada dinding arteri) terbentuk, platelet pada darah akan terstimulasi untuk mengumpul di sekitar area ini dan membentuk pembekuan darah. Kelompok obat